Wednesday, May 31, 2017

Profile Desa Tolok



Kampung Tolok
                                                Riski Setiawan (1400033)

Tolok adalah nama sebuah Desa, Desa Tolok terdiri dari 7 dusun antara lain: Dusun Tolok , Dusun Sedange, Dusun Ngaro, Dusun Ojak, Dusun Bonsor, Dusun Karonang, dan Dusun Palah. dan di kepalai oleh seorang Kepala Desa (KaDes).  Desa Tolok adalah wilayah kecamatan Menyuke (Darit) Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Desa Tolok terletak di perdalaman Kabupaten Landak, Kecematan menyuke yang kira-kira 2 jam perjalanan menuju kecematan mengunakan sepeda motor, kalau berjalan kaki kira-kira sampai 4 jam perjalanan karena kondisi jalan menuju Desa tolok masih tanah kunig, berlumpur belum ada aspal dan belum ada listrik.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Meranti, dan desa Kelampai Setolo Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sunge Lubang, Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Bagak dan Dusun Jarikng/ Jaring, dan  Sebelah Timur berbatasan dengan Begantung dan Setolo. Sekilas Mengenai Desa Tolok  Penduduk desa Tolok mayoritas etnis Kanayatn (Kandayan) adalah bagian dari Suku Dayak yang di sebut juga Dayak Bukit, bukti kongkretnya adalah bahwa setiap ada acara tradisi di daerah tersebut mereka mengadakan sajian dan menyembah Tuhannya di atas Pabuis, paseban atau bukit. yaitu di bukit Salukut. kehidupan masyarakat itu setiap harinya adalah bertani, berkebuan. dan berternak.
1. Bertani 
    Bertani meliputi antara lain yaitu menanm Padi tahunan ada dua jenis padi yang di taman masyarakat itu ialah padi Ladang (Bukit) yang di sebut Mototn dan padi Sawah yang juga di sebut padi Jakat hehehe lucu yach. itu di lakukan 1 tahun 1 kali, biasanya di mulai dari bulan Juli musim menebas menanam dan akhir bulan Maret musim menuai setiap tahun dilakukan terus menerus.
2. Berkebun
    Masyarakat Desa Tolok sangat rajin berkebun guna memenuhi kebutuhan hidup mereka, jenis tanaman yang mereka tanam di kebun mereka adalah antaranya Kacang-kacagan, Sayur-sayuran Buah-buahan dan palawija yang lainnya, di samping itu mereka juga menanam Karet sebagai tanam produktif, karena dari hasil karet lah mereka bisa membeli dan menjual dan berekonomi, sekalipun harga karet sedikit murah tetapi mereka antusias untuk memenekuni pekerjaan ini, selain karet mereka juga menanam kelapa Sawit.
3. Berternak
    Masalah ternak masayakat Kanayatn atau Desa Tolok sangat suka, bagi mereka jika tidak memilihara ternak kehidupan itu tidak lengkap, yang mereka ternak di antaranya Anjing (Asu), Ayam (Manok), Kucing (Ucing) Babi. dan yang mereka tekuni ialah memilihara Ayam dan Babi, sedangkan Anjing dan Kucing itu mereka jadikan Penjaga Rumah. Masyarakat Desa Tolok sangat suka bersahabat dengan hewan, bahkan mereka sangat menyayangi peliharaan mereka, sekalipun ternak mereka tidak di jual tetapi mereka terus memiliharanya karena itu sauatu kebanggaan bagi mereka jika mereka bisa memilihara hewan.

Kepercayaan
Kepercayaan Masyarakat Desa Tolok adalah yang dianuti antara lain yaitu:
1. Agama Suku 20%
2. Agama Katolik 40%
3. Agama Kristen 40%

Budaya
Budaya masyarakat Desa Tolok yang sering mereka lakukan antaranya ialah Tahun baru Padi, Naik Dango dan Gawe, ketiga upacara ini adalah sakral bagi mereka.

a. Tahun Baru Padi
     Tahun Baru Padi ini satu tahun satu kali dan biasanya di lakukan setiap buan Januari atau bulan Pebruari, nah tahun baru padi ini dilakukan untuk menghormati dan menyambut hasil padi yang baru di panen (Hasil Pertama) untuk di sembah ka Jubata (Tuhan) atau menerima kedatangan padi yang dari ladang masuk ke dalam rumah, menurut kepercayaan masyarakat Kanayatn (Dayak Bukit) yang berada di Desa Tolok.

b. Naek Dango
    Naek Dango adalah suatu tradisi sakral yang mutlak di lakukan oleh masyarakat suku Kanayatn (Dayak Bukit) yang ada di desa Tolok, dan budaya ini di lakukan dari turun temurun Ene Ato (Nenek Moyang) mereka, sehingga jadi teradisi yang tidak bisa di hapus, jika tidak melakukannya bearti Tidak beradat atau Tidak sopan, upacara ini di lakukan satu kali satu tahun dan biasanya di lakukan setiap bulan April, tujuannya menghormati hasil panen padi yang sudah tinggal di dalam Dango (Rumah Padi)
dan upacara ini dilakukan dengan meyembelih Manok, (Ayam) Asu (Anjing) dan Babi semuanya di persembahkan kepada Jubata (Tuhan) karena sudah memberi buah padi yang baik sehingga hasil panen mereka melimpah dan tujuannya juga supaya tahun depannya mereka lebih mendapatkan hasil panen padi yang sangat berlimpah. 

c. Gawe
    Gawe adalah tradisi lisan yang di lakukan oleh suku Kanayatn yang mana Upacara ini juga di lakukan setahun sekali. upacara ini adalah upacara Babalak (Sunatan) bagi anak laki-laki kanayatn, dan Batenek bagi anak perempuan, dan ini di lakukan bagi siapa yang mampu menyelenggarakannya dengan di bantu oleh penduduk sekitar, kemudian kerabat keluaraga mereka yang jauh, ada yang menymbang Uang, Beras, Sembako, Hewan, dan tenaga. artinya masyrakat Suku Kanayatn atau Dayak Bukit yang ada di desa Tolok sosialnya sangat kuat mereka bersatu dan saling tolong menolong untuk kamumnya tanpa melihat dari garis keturunan.
dalam Upacara itu mereka menunjukan seni, seperti Topeng, Silat, karate dan masing-masing menunjukan kebolehan mereka.
Nah Gawe Juga di artikan    
yaitu upacara syukur atas apa yang telah diberikan Jubata atau menandai awal suatu kehidupan baru, seperti Gawe pasca panen, Gawe Balak (awal masa remaja), dan Gawe Penganten (menempuh hidup baru dalam berkeluarga).

Bahasa
Bahasa Kanayatn (Dayak Bukit yang ada di Desa Tolok) adalah menggunakan Bahasa Ba Kamane atau Bahasa Sekanis, Contoh kalau mengatakan "Kamane na di a" yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah ‘mau kemana’ Bahasa Kanayatn atau Dayak Bukit yang ada di desa Tolok hampir mirip dengan Bahasa Indonesia,  jadi untuk melapalkannya sangat mudah tidak perlu memakan waktu yang lama atau kursus. heheee

1 comment:

Hidup Tanpa Sosok Seorang Ayah

Inilah aku yang apa adanya, hidup susah bagiku sudah biasa. Dari keluarga kecil yang sederhana dilahirkan tanpa ada sosok seorang ayah. Y...